Imam Sujari Pendamping Halal Center Cendekia Muslim, Berbagi Keterampilan dalam Pelatihan Olahan Makanan Kekinian di BP2MI
Nganjuk, 31 Januari 2024 - Pendamping Halal Center Cendekia Muslim, Imam Sujari, menjadi narsumber dalam pelatihan olahan makanan kekinian di BP2MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). Dengan pengalamannya yang luas dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat Muslim dalam menjalani gaya hidup halal, Imam Sujari memberikan wawasan yang berharga dalam mengembangkan keterampilan kuliner di kalangan pekerja migran.
Pelatihan yang diadakan di BP2MI tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis dalam mengolah makanan, tetapi juga menekankan pada aspek kehalalan. Imam Sujari memberikan pandangan yang holistik tentang bagaimana menyajikan hidangan yang memenuhi standar kehalalan sesuai dengan ajaran Islam. Ini sangat penting mengingat mayoritas pekerja migran Indonesia adalah umat Muslim yang membutuhkan asupan makanan yang sesuai dengan prinsip halal.
Dengan kehadiran Imam Sujari sebagai narsumber, peserta pelatihan dapat belajar tentang inovasi dalam olahan makanan kekinian yang tetap memperhatikan aspek kehalalan. Dia berbagi pengetahuan tentang bahan-bahan halal, teknik memasak yang benar, dan strategi pemasaran untuk menyasar pasar yang semakin berkembang di dunia kuliner.
Pendamping Halal Center Cendekia Muslim tidak hanya berperan sebagai instruktur, tetapi juga sebagai motivator yang menginspirasi peserta untuk menjadikan keterampilan kuliner sebagai modal untuk mengembangkan usaha mereka sendiri. Ini sejalan dengan visi BP2MI untuk memberdayakan pekerja migran Indonesia agar dapat mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Melalui kolaborasi antara Pendamping Halal Center Cendekia Muslim dan BP2MI, diharapkan peserta pelatihan tidak hanya menjadi ahli dalam mengolah makanan kekinian, tetapi juga menjadi pelaku usaha yang sukses dalam menyebarkan nilai kehalalan di berbagai lapisan masyarakat. Keberhasilan pelatihan ini juga dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat identitas kuliner Indonesia yang berbasis pada prinsip kehalalan.