Rumah Baca Cendekia Muslim Terima 615 Buku dari UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta
Bukittinggi, 18 Juni 2025 — Upaya memperluas akses literasi terus digalakkan oleh berbagai pihak. Salah satunya ditunjukkan oleh UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang menyerahkan koleksi buku kepada sejumlah Taman Bacaan Masyarakat (TBM), termasuk Rumah Baca Cendekia Muslim dari Kabupaten Sijunjung.
Kegiatan serah terima koleksi buku ini berlangsung di Jalan Kusuma Bhakti, Gulai Bancah, Kota Bukittinggi, dan dihadiri oleh sejumlah pengelola TBM lainnya seperti TBM Pustaka Kembara, TBM Nagari Padang Sibusuk, serta Rumah Baca Anak Nagari. Dalam suasana akrab, kegiatan dibuka dengan sesi bincang santai bersama Kepala UPT, Ibu Leksi Hendrifa, S.Kom., M.M., yang menjelaskan bahwa perpustakaan melakukan pembaruan koleksi setiap lima tahun sekali.
"Setiap lima tahun, kami memperbarui koleksi buku. Buku-buku yang sudah diganti ini masih sangat layak baca dan kaya akan pengetahuan, terutama dalam bidang sejarah dan teknologi," ujar Ibu Leksi. Ia mencontohkan bagaimana buku-buku lama tentang perangkat lunak seperti Lotus bisa menjadi referensi penting untuk memahami perkembangan teknologi hingga hadirnya Excel seperti yang kita kenal sekarang.
Dalam kesempatan tersebut, Rumah Baca Cendekia Muslim menerima hibah sebanyak 615 judul buku, masing-masing satu eksemplar. Koleksi ini diharapkan mampu memperkuat kegiatan literasi yang digagas oleh para relawan di Sijunjung dan wilayah sekitarnya.
Lebih lanjut, Ibu Leksi menyampaikan komitmen pihak perpustakaan dalam mendukung gerakan literasi masyarakat. Ia juga membuka pintu kolaborasi dengan TBM lain yang membutuhkan koleksi buku.
Perwakilan Rumah Baca Cendekia Muslim, Dwi Fadhila, menyambut baik hibah ini dan berharap sinergi yang terjalin bisa terus berlanjut. “Kami sangat menanti kehadiran Ibu Leksi di Sijunjung. Semoga kami mendapat insight dan ide-ide baru untuk mengembangkan rumah baca kami,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara lembaga formal dan komunitas literasi sangat mungkin dilakukan secara efektif. Serah terima buku bukan hanya sekadar distribusi koleksi, melainkan langkah konkret dalam menyebarkan sumber daya pengetahuan secara merata dan relevan ke berbagai penjuru daerah.